Kita Peduli, Kita Bisa Atasi
Dua hari yang cukup melelahkan. Berkeliling dari satu rumah ke rumah lain untuk melihat-lihat kondisi rumah yang selesai direhab. Ada yang plesterisasi, rehab total, atau pembuatan jamban. Tapi rasa lelah akan segera hilang manakala melihat saudara-saudara kita yang kekurangan bisa tersenyum bahagia. Mereka yang dulunya tinggal di rumah yang hampir roboh atau lantai rumahnya yang dari tanah tergenang air selama beberapa hari saat banjir ataupun tidak memiliki jamban sudah sedikit lega karena kualitas kehidupan mereka sudah sedikit meningkat.
Rasa bangga mereka juga muncul ketika menceritakan kepada kami karena dengan uang 1-1,5 juta sudah bisa mendirkan/memperbaiki rumah. Dan ternyata dari dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) PNPM Mandiri Perkotaan yang tidak seberapa tersebut bisa memunculkan swadaya dari mereka sampai dua kali lipat bahkan ada yang lebih. Memang swadaya mereka tersebut tidak hanya berbentuk uang , tetapi juga berupa barang (bahan bangunan), konsumsi dan juga dari gotong royong tetangga kiri kanan (tenaga).
Kerja keras yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat baik itu dari BKM, Perangkat Desa, KSM/Panitia dan juga unsur masyarakat yang lain sekarang bisa dirasakan oleh mereka yang membutuhkan.
Memang bukannya tanpa kendala, sebab ada beberapa masyarakat yang justru marah-marah. Mereka marah karena merasa dana yang diberikan tidak akan cukup untuk merehab rumah mereka bahkan membodoh-bodohkan kita. Dan itulah letak kesabaran kita sedang diuji.
Semoga saja dana-dana yang lain bisa mampir kembali baik itu yang berasal dari BLM (Pemerintah), perusahaan-perusahaan melalui CSR-nya dan juga dari pihak-pihak lain yang ingin menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu saudara-saudara kita. Karena sampai dengan saat ini kegiatan rehab rumah ini baru menyentuh kurang dari 10% dari rumah yang tidak layak huni. Bayangkan saja bila dalam satu desa ada sekitar 250 an rumah yang tidak layak huni (dari hasil pendataan yang dilakukan sendiri oleh perwakilan masyarakat, perangkat desa dan BKM melalui kegiatan Pemetaan Swadaya) dan baru 20-30 rumah yang sudah direhab baik itu berupa pembuatan jamban, plesterisasi lantai maupun rehab total.
Dan yang perlu diketahui, kegiatan rehab rumah hanya satu dari banyak Program Penanggulangan Kemiskinan yang sudah direncanakan oleh masyarakat selama satu tahun. Selain itu masih ada kegiatan lain seperti penyediaan air bersih, pavingisasi jalan, pembuatan drainase, pelatihan usaha produktif, sunatan masal, pemberian makanan bagi balita, ibu hamil serta menyusui dan lansia yang masuk dalam katagori keluarga miskin dan juga ada pinjaman modal bergulir bagi industri rumah tangga (maks pinjaman 500rb sesuai dengan jenis usaha masing-masing peminjam).
Untuk membiayai kegiatan tersebut memang membutuhkan dana yang cukup besar, dan BLM yang dikucurkan oleh pemerintah hanya mampu membiayai 25 % dari kebutuhan satu desa. Dan apabila ada teman-teman blogger yang mau menyumbang dipersilahkan dengan senang hati dan kami siap untuk menyalurkan serta mempertanggungjawabkan.
Plesterisasi lantai
(Doc Tim PNPM MP/P2KP Kab Pemalang)
(Doc Tim PNPM MP/P2KP Kab Pemalang)
Rasa bangga mereka juga muncul ketika menceritakan kepada kami karena dengan uang 1-1,5 juta sudah bisa mendirkan/memperbaiki rumah. Dan ternyata dari dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) PNPM Mandiri Perkotaan yang tidak seberapa tersebut bisa memunculkan swadaya dari mereka sampai dua kali lipat bahkan ada yang lebih. Memang swadaya mereka tersebut tidak hanya berbentuk uang , tetapi juga berupa barang (bahan bangunan), konsumsi dan juga dari gotong royong tetangga kiri kanan (tenaga).
Kerja keras yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat baik itu dari BKM, Perangkat Desa, KSM/Panitia dan juga unsur masyarakat yang lain sekarang bisa dirasakan oleh mereka yang membutuhkan.
Rehab/Bedah Rumah
(Doc Tim PNPM MP/P2KP Kab Pemalang)
(Doc Tim PNPM MP/P2KP Kab Pemalang)
Memang bukannya tanpa kendala, sebab ada beberapa masyarakat yang justru marah-marah. Mereka marah karena merasa dana yang diberikan tidak akan cukup untuk merehab rumah mereka bahkan membodoh-bodohkan kita. Dan itulah letak kesabaran kita sedang diuji.
Semoga saja dana-dana yang lain bisa mampir kembali baik itu yang berasal dari BLM (Pemerintah), perusahaan-perusahaan melalui CSR-nya dan juga dari pihak-pihak lain yang ingin menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu saudara-saudara kita. Karena sampai dengan saat ini kegiatan rehab rumah ini baru menyentuh kurang dari 10% dari rumah yang tidak layak huni. Bayangkan saja bila dalam satu desa ada sekitar 250 an rumah yang tidak layak huni (dari hasil pendataan yang dilakukan sendiri oleh perwakilan masyarakat, perangkat desa dan BKM melalui kegiatan Pemetaan Swadaya) dan baru 20-30 rumah yang sudah direhab baik itu berupa pembuatan jamban, plesterisasi lantai maupun rehab total.
Dan yang perlu diketahui, kegiatan rehab rumah hanya satu dari banyak Program Penanggulangan Kemiskinan yang sudah direncanakan oleh masyarakat selama satu tahun. Selain itu masih ada kegiatan lain seperti penyediaan air bersih, pavingisasi jalan, pembuatan drainase, pelatihan usaha produktif, sunatan masal, pemberian makanan bagi balita, ibu hamil serta menyusui dan lansia yang masuk dalam katagori keluarga miskin dan juga ada pinjaman modal bergulir bagi industri rumah tangga (maks pinjaman 500rb sesuai dengan jenis usaha masing-masing peminjam).
Untuk membiayai kegiatan tersebut memang membutuhkan dana yang cukup besar, dan BLM yang dikucurkan oleh pemerintah hanya mampu membiayai 25 % dari kebutuhan satu desa. Dan apabila ada teman-teman blogger yang mau menyumbang dipersilahkan dengan senang hati dan kami siap untuk menyalurkan serta mempertanggungjawabkan.
semoga program macam PNPM mandiri tetap bergulir untuk tahun2 mendatang, bukan cuma kepentingan politis semata... :)
ReplyDeleteKepedulian sangat dibutuhkan dalam berinteraksi dengan masyarakat. Saling membantu akan meringankan mereka yang membutuhkan pertolongan
ReplyDelete@alifahru: Sepakat bos. Sekedar mengingatkan PNPM Mandiri bukan program SBY dan Parte Demokrat, tapi program pemerintah (dari tahun 1999)
ReplyDelete@Erik183912: Kta peduli kita bsa atasi
pnpm kapan ya bisa mampir di kampung q,..
ReplyDeleteKepedulian, kegotongroyongan dan kesetiakawanan yang pernah menjadi maskot bangsa ini sudah semakin pudar
ReplyDeleteSalam
peduli terhadap sesama... itu sekarang rupanya hanya isapan jempol..
ReplyDeletesepatutnya pemerintah memberikan sebuah solusi yang bisa membuat masyarakat bangkit dan tidak lagi bermodal "meminta-minta"
pnpm punya cabang ? di bangka sudah ada belum bro
ReplyDeletesudah dibantu gitu kok masih ada yang bilang 'kurang'.dasar manusia, ga ada puasnya..
ReplyDeleteklo ga mau,sini buat aku aja :D
indahnya seandainya program ini merata disemua masyarata indonesia... great :)
ReplyDeletebagus tu PNPM mandiri
ReplyDeletenyata khasiatnya
Komment ku yg tadi koq nggak nongol juga yaaa...
ReplyDeleteMudah2an makin banyak model pembangunan model begini....
bravo bwt pencerah, ato PNPM mandiri kali yak?!
ReplyDeleteaward untuk kamu harap dilihat, dicopy, terus ditempelin (jangan dijilat).
semangat berbagi
ReplyDeletebiasaakan peduli
dasyat :)
kalo program ini berjalan dengan baik pasti dampaknya positif banget di masyarakat.
ReplyDeleteWah...
ReplyDeleteMala baguz tuh PNPM Mandiri.
Jd rakyat indo tuh dbantu tp tidak dbuat manja.
Klo smacam dana BLT itu kan bantuan instant, shingga rakyat cenderung menjadi rakyat yang manja.
Kang, mbok aku dikirimi nomer rekeningnya. Semoga kalau ada sedikit dari taman baca bisa aku kirim. Agar kita bisa berbagi. Kalau bisa BCA yah..
ReplyDeleteMari kita sama-sama membangun, tidak perlu banyak menyalahkan orang atau pemerintah. Lupakan saja itu, berdiri sendiri saja.
Salam hangat dari pengurus taman baca.
saya ikut peduli ah byme gwa
ReplyDeletesalam kenal
naah ntuh kalo ada rekening lbh mudah (paypal jg?) hehehehe...stop blame the other
ReplyDeletesemoga program ini terus berlanjut ya mas, agar mayarakat bisa merasakannya
ReplyDeleteKawan ... Aku sangat mendukung Program PNPM MAndiri ini ....
ReplyDeleteAku kasich Code Htmlnya dongs biar aku pasang di Bloggku ...
Aribicara sangat mendukung program seperti ini ...
Makasich .. Aku tunggu yach ..
Salam :)
The writer is clearly knowledgeable and balanced in my humble opinion.
ReplyDeleteVery interesting thanks. I believe there's even more that could be on there! Keep it up
ReplyDeleteWhat a awesome dragonfly and what awesome post!!
ReplyDeletevery useful post thanks
ReplyDeletenice post keep going :)
ReplyDeleteWhat an amazing dragonfly and what great post. thanks for sharing it
ReplyDeletesubject essay writing
PNPM Mandiri program may continue moving sorts for the forthcoming tahun2, not simply minor political interests.
ReplyDelete