Surga dan Neraka
Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu".".
Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.
Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.
Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"
Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"
Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri"
Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.
Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.
Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"
Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"
Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri"
Tulisan ini saya dapat dari temen saya Firman by milis planologi_2k. Semoga bisa menjadi pencerah bagi kita semua. Amien
Thanks buat renungan ini. :D
ReplyDeleteMakasih ya..
ReplyDeleteSemoga banyak yang membacanya..
Biar lebih tau bagaimana kehidupan..
semoga dia tidak lantas menyuap mui...
ReplyDeletehuahahaa...
apik pak...
@kweklina: trima kasih juga sudah berkunjung...tehnya jangan lupa diminum
ReplyDelete@rampadan: amien
@suryaden: gak papa, biar MUInya masuk surga smua
andai kita mau saling memberi dan berbagi ..pasti semua dapat..tapi kalau saling berebut untuk kepentingan sendiri akhirnya semua tidak dapat..hanya kesengsaraan yag diperoleh..
ReplyDeletenice posting..renungan buat kita
@Atca: betul mba. Semoga bukan hanya menjadi perenungan, tapi diterjemahkan dalam setiap perbuatan kita
ReplyDeletehidup adalah memberi dan saling tolong menolong tanpa harus kita memilah siapa yang akan kita tolong ,trim`s dah mo ber kunjung di blogku yang jadul mba salam hangat dari cilacap
ReplyDeleteBweh, emang yah hidup ini butuh rasa ikhlas dalam tolong-menolong kalo gak yah kita sndiri yg rugi ntar di akhirat nanti gak ada yg mau nolongin. Hiks Hiks Hiks Hiks
ReplyDeleteSalam kenal yah kak!
renungan yang bagus... kebetulan aku baca di pagi hari yang hujan...
ReplyDeletesangat mencerahkan bos :D
ReplyDeleteSebuah renungan yang bagus. Bisa memberikan pencerahan. Kita harus belajar untuk lebih perduli kepada orang lain.
ReplyDeleteSalam kenal... *kunjungan balik*
Tulisan yang mencerahkan...
ReplyDeleteTerimakasih :)
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri"
ReplyDeleteide pokoknya nih...
komentar saya:
ReplyDelete1. Di judul, Surga diberi warna MERAH, tapi di dalam tulisan kok diberi warna hijau. Apa ini adalah lambang dari dua partai negara ini? mana yang neraka dan mana yang surga? hehehe
2. Tetap tulisan yang mencerahkan karena ternyata tidak beda antara neraka dan surga. Tergantung kita menghadapinya..
kayakya de javu sama postingan ini :D
ReplyDeletesalam surpries :P
Wah,,,, bagus banget yah ceritanya....
ReplyDeletemakasih udah post ini ^_^
Semoga kita semua ada untuk sesama,Amin :)
ReplyDeleteaku pernah baca ini.
ReplyDeletedan sungguh bikin aku merenung. manusia memang sering mementingkan dirinya sendiri. padahal ia lupa, bahwa seorang manusia itu tak pernah bisa hidup tanpa orang lain
yah perenungan yang mendalam
ReplyDeletesaya sendiri jadi bertanya dalam hati ,memangkah surga sebagai tujuan....?
salam hormatdan sukses selalu
Wach itulah yg seharusnya dilakukan oleh manusia untuk saling membantu dan menutupi kekurangan saudaranya dan menjalin kerjasama dan tolong mnolong.
ReplyDeleteTapi sekarng orang lebih hidup Individualis .. :)
Sebuah crita yg mendidik :D
Salam :)
sesuai dengan dirimu mencerahkan
ReplyDeletethanks bro
saya kalau makan nggak pakai sendok
ReplyDeleteYa ALlaah berikanlah surgamu untukku ..
ReplyDeletebang pasang feedjit gimana cara nya ??