Bangsa Pencari Masalah
"Ada sesuatu yang perlu diubah dalam kurikulim pendidikan kita", kata teman saya ketika melihat televisi bersama.
"Maksudnya apa mas ?", tanya saya yang memang belum paham
Sambil terus menatap ke layar televisi, teman saya menjawab, "Dari TK sampai perguruan tinggi, ternyata hasil dari pendidikan bangsa kita hanya sekedar untuk mencari permasalahan/penyebab saja. Bencana dari dulu selalu datang tanpa henti: musim kemarau benyak daerah kekeringan, musim hujan banjir jadi makanan sehari-hari"
"terus apa hubungannya dengan pendidikan mas ?", tanyaku
"Ya itu, dari TK sampai perguruan tinggi kita sudah diajari bahwa penyebab banjir adalah a,b,c,d. Dan saya yakin semua orang sudah tahu itu. Tapi kok seolah-olah kita hanya diajarkan untuk mencari masalah/penyebab dan berhenti sampai disitu saja.
Bayangkan dengan bangsa lain, setelah mereka tau penyebab terjadinya banjir, fokus keilmuan mereka digunakan untuk merekayasa penyebab terjadinya banjir tersebut agar tidak menimbulkan banjir"
"Lihat saja Belanda, mereka bisa membendung laut karena mereka sering banjir, tapi di negara kita....meskipun banjir orang-orangnya hanya mengungsi atau meninggikan rumah. Bukannya mencari penyebab banjir dan melakukan pencegahan"
"Embuh mas, ngantuk..." jawabku sambil menguap
Sayup-sayup saya masih mendengar kuliah dari teman saya tersebut. Tapi, berhubung mata sudah 5 watt, nyawa tinggal separuh maka saya biarkan saja omongannya menjadi pencerah bagi orang lain yang mendengarnya. Dan saya yakin, setiap kata yang diucapkan berasal dari kata hatinya yang berasal dari keprihatinan yang mendalam akan nasib bangsanya.
pertamax...!!!
ReplyDeletejawab pertanyaan di rumah saya:
itu pake soto campur sop (photosop) om...!!!
KeduaXXXX !!!!!
ReplyDeletemmmmm....
ReplyDeletemusti sedia pelampung tuh..... :d
mboh ah.. ngantuk...
ReplyDeleteMemang benar Mbak...kalau kita pikir selama ini kita sekolah hanya cari ijasah saja,bukan cari ilmu.
ReplyDeletecari masalah, kemudian cari siapa yang bisa dikambinghitamkan...hehehe...
ReplyDeleteluweh, sing dikuliahi wae ngantuk...
ReplyDeletepiye arep dadi pencerah...
banyak yang harus di benahi di republik ini
ReplyDeletesemoga
seharusnya memang pendidikan mengajarkan kita untuk mencari penyelesaian masalah...
ReplyDeletesemoga sistem pendidikan dan juga semua sistem di negara ini akan terus berubah ke yang lebih baik
Ikut komen mas..
ReplyDeleteAbis mau gimana lagi, dinegri kita kan pada sibuk ngurusin diri sendiri..
Liat pejabat pejabat kita, kebanyakan yang ngurusin perutnya masing masing..
Rakyat mau bertindak, lawong bertindak juga perlu dana, jadi nunggu kucuran dana dari yang diatas, tapi yang diatas cuek bebek, sambil merem..
"Ya itu, dari TK sampai perguruan tinggi kita sudah diajari bahwa penyebab banjir adalah a,b,c,d. Dan saya yakin semua orang sudah tahu itu. Tapi kok seolah-olah kita hanya diajarkan untuk mencari masalah/penyebab dan berhenti sampai disitu saja.
ReplyDelete-------------------------
pertanyaan lainnya...
kenapa selalu minta diajari?
^_^v
Jalan pikiran kita masih utk sendiri - sendiri bos, alias egois.. akhirnya seperti ini deh jadinya...
ReplyDeleteyang diubah adalah prilaku orang2nya saya rasa jauh lebih penting, jadi pelajaran di sekolah seharusnya bukan hanya untuk di hapalkan
ReplyDeletepenjarah hutan ditahan bukan karena kejahatannya merambah hutan, tetapi karena politik rival nya. Jadinya patah tumbuh hilang berganti, di penjara satu yang laen masih banyak kok.
ReplyDeleteTerkadang timbul pikiran untuk pindah warga negara karena Indonesia ini udah parah sakitnya. Tapi klo begitu pesimis kali kita sebagai anak muda ini, mari anak muda saatnya kita juga turut sebagai salah satu bagian untuk memperbaiki Indonesia. Caranya gampang, mulailah dari diri sendiri.
Buat yang ga ngerasin banjir mungkin hanya bisa..oh gitu yah....tapi bagi saya yang sudah akrab dengan banjir, tiap dteng musim hujan pasti sudah siap sedia.Diantaranya yang pertama biasa dilakukan yaitu memindahkan kulkas ke lantai 2 (huhuh....tragissss)....
ReplyDeletekan pelajaran sekolah cuma untuk dihapalkan bukan untuk dipraktekkan. he he he...tergantung masing2 individu.
ReplyDeleteItu ilmu lama , sekarang jamannya serba praktek... memang harus ada perubahan
ReplyDeletetapi sayang guru2 itu ilmunya juga ilmu lama :)
saya memproklamasikan diri bahwa saya bagian dari pemecahan masalah, bukan pembuat masalah.. hayooo...
ReplyDeleteinilah bangsa kita. mari menyelesaikan semua masalah yang ada
ReplyDeletepake pegadaian aajah.. gimana.??? langsung selesai tuh.. *kayakna loh
ReplyDeleteKritis juga nih si mas/mbak.
ReplyDeleteMumgkin lebih tepatnya begini : yang lebih dominan atau terkesan lebih ditekankan di sekolah ialah pelajaran mengenai penyebabnya ketimbang cara pencegahan. Akibatnya ya seperti yang anda bilang dalam opini di atas :-)
Sudah hukum alam sih. Makin padet jumlah penduduk dan makin banyak pemukiman, maka potensi banjir akan makin gede.
Salam kenal.
huaaam kok abis baca postingannya, sy jd ikut ngantuk y... *langsung ngorok eh bobok duyu*
ReplyDeletecermin budaya aneh dari negri yang aneh pula.
ReplyDeletePerubahan memang perlu..
ReplyDeleteindonesiaku kini tidak berubah
ReplyDeleteapa yang dikemukakan teman mas pencerah itu bisa menjadi bahan refleksi para pengambil kebijakan agar dunia pendidikan mampu memberikan manfaat yang nyata bagi kemajuan bangsa.
ReplyDeletesebuah realita yg layak difilmkan
ReplyDeleteif you need any solution just ask to google,..hehehehe jangan pesimis msh bnyk yg pintar cari solusi. salahsatunya mrpsycho. ask him
ReplyDeleteaduh bangsaku, sebegitu parahkah dirimu... :)
ReplyDeletekalau di kita diajarkan 1+1 = ...
ReplyDeletekatanya, di negara lain pelajarannya ... + ... = 2