Sesuatu yang Tertunda
Menunda-nunda pekerjaan terutama pekerjaan yang kita anggap kecil dan remeh bukanlah suatu hal yang tabu bagi kita. Bahkan tanpa kita sadari, kegiatan menunda pekerjaan tersebut meningkat menjadi kebudayaan dan kebiasaan kita.
Seperti halnya pengalaman saya dan teman-teman kuliah, menunda dan menumpuk tugas merupakan hal yang biasa. Semangat akan tumbuh secara kuat saat deadline pengumpulan tugas tersebut datang. Yah maklumlah, kebanyakan masih memegang mitos bahwa "malas pertanda cerdas". Beberapa teman bahkan mengatakan Kalau bisa lembur ngapain kita tidur ?
Permasalahan menjadi semakin rumit apabila pekerjaan yang tampaknya kecil tersebut menumpuk-numpuk dan batas waktu penyelesaiannya bersamaan. Diperlukan adanya manajemen waktu dan efisiensi sehingga kadangkala mengurangi kualitas dari pekerjaan kita tersebut. Dalam hal ini berlaku juga bahwa idealisme akan kalah oleh waktu.
Dan salah satu hal yang tanpa kita sadari, kadangkala kita masih menunda-nunda pekerjaan wajib kita sebagai umat beragama. Saat waktu sholat, kita masih asyik menyelesaikan pekerjaan atau malah asyik bercengkrama dengan orang sekitar kita. Padahal bisa dipastikan, kita semua akan protes bila Tuhan menunda-nunda datangnya rejeki atau jodoh kita.
Semoga saja pikiran selalu cerah ceria sehingga kita bisa menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungan kita semua, baik itu bersifat dunia maupun akhirat
Seperti halnya pengalaman saya dan teman-teman kuliah, menunda dan menumpuk tugas merupakan hal yang biasa. Semangat akan tumbuh secara kuat saat deadline pengumpulan tugas tersebut datang. Yah maklumlah, kebanyakan masih memegang mitos bahwa "malas pertanda cerdas". Beberapa teman bahkan mengatakan Kalau bisa lembur ngapain kita tidur ?
Permasalahan menjadi semakin rumit apabila pekerjaan yang tampaknya kecil tersebut menumpuk-numpuk dan batas waktu penyelesaiannya bersamaan. Diperlukan adanya manajemen waktu dan efisiensi sehingga kadangkala mengurangi kualitas dari pekerjaan kita tersebut. Dalam hal ini berlaku juga bahwa idealisme akan kalah oleh waktu.
Dan salah satu hal yang tanpa kita sadari, kadangkala kita masih menunda-nunda pekerjaan wajib kita sebagai umat beragama. Saat waktu sholat, kita masih asyik menyelesaikan pekerjaan atau malah asyik bercengkrama dengan orang sekitar kita. Padahal bisa dipastikan, kita semua akan protes bila Tuhan menunda-nunda datangnya rejeki atau jodoh kita.
Semoga saja pikiran selalu cerah ceria sehingga kita bisa menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungan kita semua, baik itu bersifat dunia maupun akhirat
Iya mas, tanpa kita sadari kita memang sering menunda nunda pekerjaan
ReplyDeleteHehehehe
ReplyDeleteBener banget mas. Kita sering protes kalo TUHAN menunda jodoh, tp TUHAN gak protes waktu kita menunda sholat.
Hoho
Wew..
ReplyDeleteAyo bangkit..
Nundanya ntar aja ya..
Hehehe.. ;)
itulah manusia... seringkali menunda-nunda pekerjaan, terutama sholat. Padahal sholat adalah tiang agama. Bagaimana keimanan dia akan kuat bila "tiang" penyangganya aja keropos dan rapuh?
ReplyDeletewajar aja bila ada orang yg sholat tapi masih melakukan perbuatan dosa dan kemaksiatan...
nice posting, bro
diriku menunda nunda komen di sini soale sibuk e kwkwkwkw *nggulek2 alibi
ReplyDeletetapi kita harus tetap berusaha pertahankan idealisme itu :)
ReplyDeleteBueehh..
ReplyDeleteTulisan abang cocok bgt dgnQ.
Aq dah dkasi tw tugas ujianny itu buat proposal 20 halaman skitar sebulan sbelum hari H.
Akhirny Qtunda2.
Dan pada H-5, akhirny diriQ tlunta2 membuatnya.
Bner2 dah jd kbiasaanQ tuh.
Weleh, jadi inget mas kuliah dulu yang suka nunda-nunda tugas (malah sampe ke outline seminar). Duh, penyakit menunda-nunda kebanyakan emang merugikan sih.
ReplyDeletekadang kita terlena dengan menunda pekerjaan yang bisa dilakukan sekarang.
ReplyDeletememang benar, menunda berarti bersahabat dengan setan kali mas...
ReplyDeletehehehee...menunda pekerjaan ki akeh kancane ya...
ReplyDeleteapa yang bisa dikerjakan hari ini memang harus dikerjakan hari ini. =)
ReplyDeletekalau lebih enakan tidur, ngapain musti lembur ? hihihihi
ReplyDeleteamiiin semoga kita selalu mendapatkan pencerahan, sehingga tidak lagi menunda pekerjaan, seremeh apa pun, jadi budaya kita, hehe ...
ReplyDeletetunda menunda amalan menjerut diri ke lembah khayalan
ReplyDeleteWew..
ReplyDeleteMari lakukan..
Apa yg kita bisa saat ini.. ;)
kebiasaan buruk yang akan merugikan diri kita sendiri
ReplyDeletewah, kayak lagunya PADI nih mas.
ReplyDeletesegera lakukan atau jangan sama sekali..:)
go ahead indonesia !!!
jadi mikir ke diri sendiri. kayaknya emang masih suka menunda-nunda waktu padahal waktu itu nggak akan berulang lagi.
ReplyDeletethanks ya mas udah ngingetin
tabiat buruk yg susah dihilangkan
ReplyDeletekyaaa...itu juga masalah yg lagi aku hadapi...gimana yah biar gak nunda-nuda pekerjaan??:'(
ReplyDeleteya tapi susah sih menghilangkan kebiasaan SKS
ReplyDelete(sistem kebut semalam)
idealisme tidak akan lekang dimakan waktu
ReplyDeletekecualikalo idealisme kita masih abu abu atau kita masih dalam pencarian jati diri
temukan dulu mantabkan hatimu disana
@shinta :P hari gini ngemeng idealisme yang tak lekang termakan waktu
ReplyDeleteada juga duitisme !!!