Kekerasan di Markas Polisi
(Ketika handpone bersaksi)
(Ketika handpone bersaksi)
Minggu ini banyak diantara kita dihebohkan oleh adanya aksi-aksi kekerasan yang terekam dalam kamera hp. Aktor-aktor video 3gp itu beragam, dari pelajar sampai dengan polisi.
Berita terakhir adalah beredarnya video kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi di Palu. Tampak pada rekaman itu seorang polisi dipukuli oleh rekan/seniornya
baik dengan tangan kosong maupun dengan sandal.
Terlepas dari kejadian tersebut direkayasa atau tidak, yang namanya pemukulan termasuk tindakan kriminal (kata salah seorang petinggi polisi terkait penangkapan pemain sepakbola yang sedang berkelahi dilapangan). Yang pasti, tindakan kekerasan termasuk pemukulan adalah tindakan yang tidak terpuji. Apalagi tindakan tersebut dilakukan oleh anggota polisi yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat.
Setelah terbongkarnya video kekerasan polisi Palu itu, mata kita seakan terbuka. Ternyata kegiatan kekerasan yang dilakukan oleh (oknum) polisi tidak hanya terjadi pada saat pembubaran demonstrasi, introgasi atau saat mem-back up penggusuran saja, tapi juga terjadi di dalam markas-markas mereka.
Semoga dengan kejadian ini dapat dijadikan pembelajaran dan pencerahan bagi kita semua. Semoga bapak polisi pengayom kita bisa semakin profesional dalam bertugas. Dan yang paling perlu diingat, kita harus berhati-hati dalam menggunakan alat perekam di hp kita, karena pemburu 3gp berkeliaran disekitar kita
Berita terakhir adalah beredarnya video kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi di Palu. Tampak pada rekaman itu seorang polisi dipukuli oleh rekan/seniornya
baik dengan tangan kosong maupun dengan sandal.
Terlepas dari kejadian tersebut direkayasa atau tidak, yang namanya pemukulan termasuk tindakan kriminal (kata salah seorang petinggi polisi terkait penangkapan pemain sepakbola yang sedang berkelahi dilapangan). Yang pasti, tindakan kekerasan termasuk pemukulan adalah tindakan yang tidak terpuji. Apalagi tindakan tersebut dilakukan oleh anggota polisi yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat.
Setelah terbongkarnya video kekerasan polisi Palu itu, mata kita seakan terbuka. Ternyata kegiatan kekerasan yang dilakukan oleh (oknum) polisi tidak hanya terjadi pada saat pembubaran demonstrasi, introgasi atau saat mem-back up penggusuran saja, tapi juga terjadi di dalam markas-markas mereka.
Semoga dengan kejadian ini dapat dijadikan pembelajaran dan pencerahan bagi kita semua. Semoga bapak polisi pengayom kita bisa semakin profesional dalam bertugas. Dan yang paling perlu diingat, kita harus berhati-hati dalam menggunakan alat perekam di hp kita, karena pemburu 3gp berkeliaran disekitar kita
ya pak..
ReplyDeletememang ketika kekerasan berseragam, dah repot nih kita-kita, kena gasak semua kalo kebetulan lewat aja... repot
semoga kekerasan bukan semakin membudidaya
ReplyDeletewah mungkin itu mereka gi latihan biar turun kejalan menghadapi warga mereka dah kuat.....
ReplyDeleteliat ajah kalau cara menangani demonstrasi....
nah lu. kok masih ada sih tuh oknum oknum..
ReplyDeleteMemang Kekerasan Oknum Sejak dulu hingga jaman sekarang susah di berangus
ReplyDeletePerasaan sekarang ini kok banyak kekerasan dimana2 ya?? ngga yang aparat, anak sekolah, mahasiswa, geng wanita ...masih banyak lagi tuh beritanya sampai prihatin ngliatnya...
ReplyDeleteMudah2an segera berakhir deh semua kekerasan mdl gini...
mungkin itu karena mereka udah lama gak nonjokin orang kali ya???
ReplyDeletegatal dech tangannya..
gak di sana gak di sini, kok ya ada kekerasan..
mari beternak blog..jangan beternak kekerasan..*halah*
ReplyDelete80% para polisi kita memang suka bertindak keras. temenku yang polisi aja sering kok cerita kalo dia mukulin para tahanan yang blm dieksekusi :D
ReplyDeletekalo otaknya udah nggak jalan,ya tangan yg jalan..hayahhhh!!
ReplyDeleteAku pernah dengar yg diPalu
ReplyDeleteYg mukul Diperiksa malah mengaku itu adalah main-main atau sandiwara saja..
Mang masyarakat bodoh apa ?
Waktu pelajaran mengarang waktu SD pada dapet nilai 5 kali..?
Gak masuk akal
met pagi...
ReplyDeletetambahan untuk citra negri ini, setelah bangsa terkorup, sekarang kriminalitas tinggi, tambah miskin harkat dan martabat.
ReplyDeleteiya kita setiap bertindka, apapun itu harus berhati-hati, kamera sekarang ada dimana-mana :)
ReplyDeletejaman sekarang, kamera ponsel se'jadul apapun bisa dipake buat ngerekam hal2 yang menyalahi n melanggar aturan.huhu...
ReplyDeletebener bgt,mas. Sekarang ini kekerasan terjadi dimana saja. Dan kita harus hati2 tuh dengan kamera yang selalu gentayangan!
ReplyDeletecapek juga ya tiap hari denger soal kekerasan. kapan yang namanya kekerasan bisa berhenti ya....
ReplyDeleteKalau yg dipukulin sesama polisi sich silahkan saja aku g urusan walau itu memang g bener, Tapi yg paling memalukan yach kalau Polisi bodoh gagal nangkep Pelaku pembunuhan terus cari kambing hitamnya orang sipil (Kasus Kemat) ini sangat MEMALUKAN... :D
ReplyDeleteSalam Bro :)
semoga kejadian seperti itu tidak berulang lagi
ReplyDeletewah itu beneran kejadiannya?
ReplyDeleteironis... :(
ReplyDeletesemoga menjadi pelajaran buat semua, dan tidak terjadi lagi...
ReplyDeletewaduh kalo sudah begini memang repot jeh lha gimana nggak wong di tempat penegak hukum kok gitu yah ....
ReplyDeletesalam sukses selalu
mari bertanya.. hehehehe
ReplyDeletebudaya yang diwariskan dari nenek moyangnya
ReplyDeletepadahal tanpa sadar, di kamar tidur kita sering ada 'kekerasan'. malah istri kita sepertinya tidak terima bila kurang 'keras' dan menuduh yang nggak-nggak.
ReplyDeleteWah makin banyak aja ya kekerasan itu.
ReplyDeletePelajar cewek juga ikutan beraksi preman juga.
Haduh, koq kayaknya Indonesia makin g berez aja.
Haruz didoakan supaya makin g parah nih.
Sip, Kang. Salam kenal yak..
ReplyDeleteKebiasaan itu udah banyak terjadi dimana-mana dari jaman jebat. Hanya saja terdukung teknologi, ngetrend dah tema itu sekarang-sekarang nie..
Bagus juga agar kritik sosial juga berkembang dari kita-kita (masyarakat)..
kata polri, mereka berbuat kekerasan macam itu karena terilhami kasus IPDN. Kontan saja alumni IPDN mencak-mencak... :)
ReplyDeleteckkkck...... kekerasan terjadi dimana saja dan siapa saja dan kapan saja. walahhhhh!!!!
ReplyDeleteberita terakhir yang aku dengar pelaku kekerasan katanya satu angkatan dengan korban
ReplyDeletebenar2 memalukan.
ReplyDeleteSayang sekali ya, seharusnya mengayomi malah melakukan kekerasan. Oknum tersebut diperiksa dan dikenakan sanksi sesuai deangn tingkat kesalahannya
ReplyDeletemakin tidak aman negeri ini.
ReplyDeletewah, saya jadi bertanya-tanya nih, mas pencerah, bagaimana mereka bisa menjalankan tugasnya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat kalau sesama korps aja ndak akur kayak begitu. bisa2 malah mereka bikin masalah baru ketika menangani masalah. duh, makin repot ajah!
ReplyDeleteyg seharusnya diperlakukan dengan kekerasan tu koruptor
ReplyDeletehe.. oknum.. oknum..
terakhir denger beritanya, ternyata itu semua hanya sandiwara....
ReplyDeleteter...la....luuuu...
semoga itu bner2 sandiwara sprti berita terakhir :D
ReplyDeleteTurut prihatin juga mas, ternyata budaya kekerasan itu masih sangat lekat di Negeri ini
ReplyDeleteperistiwa tersebut mudah2an bisa sebagai cambuk agar bisa semakin mengayomi rakyat
ReplyDelete