Green Valley - Lembah Hijau
-->
Kalau kita sering membaca kisah-kisah tentang suksesor di bidang IT, tentu kita akan teringat pada suatu tempat yang bernama Silicon Valley atau lembah silikon yang menjadi kiblat industri kreatif tersebut. Dan di dalam tulisan ini saya tidak akan membahas tentang Silicon Valley karena sangat kompleks dan multidimensional. Saat ini saya ingin membahas tentang Green Valley atau lembah hijau tempat dimana para ahli dibidang komputer dan internet peternakan, perikanan dan perkebunan berkumpul. Kalau Panjenengan ingin datang ke Lembah Hijau, silahkan datang ke Solo, tepatnya daerah Palur ke timur, kemudian ada pertigaan bangjo (lampu merah- maklum ndeso) belok kanan, lalu silahkan mengikuti papan petunjuk yang ada.
Dan dalam kunjungan perdana ini, saya sebenarnya hanya diajak oleh teman-teman dari Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) Ds Karanggondang Kec Mlonggo Kab Jepara yang sedang mengadakan study banding dalam rangka Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK). Gambaran awal yang ada di benak saya, ditempat tersebut kami hanya akan disuguhi hijaunya suatu perkebunan yag di olah secara modern. Dan ternyata, tebakan saya meleset 50% karena hal pertama yang ditunjukkan kepada kami adalah Mbak Mawar yang berbaju kuning kandang-kandang sapi yang dikelola secara modern.
Langsung saja ingatan saya tertuju pada Romo di rumah yang juga memelihara sapi bersama kelompok ternaknya. Hampir sama dengan yang ada di desa saya, kandang yang ada disana dibuat secara permanen, sapi dikasih makan konsentrat + ampas tahu dan jerami kering, kotorannya ditampung untuk dijadikan pupuk dan biogas. Akan tetapi setelah mendengarkan penjelasan dengan seksama, ternyata ada beberapa hal mendasar yang berbeda: makanan untuk sapi di Lembah hijau difermentasikan terlebih dahulu, pengolahan kotorannya lebih modern, kotorank langsung diolah menjadi kemasan-kemasan yang siap dan layak jual dan lain sebagainya.
Selain disuguhi kotoran sapi, dan produk-produk olahannya seperti susu, es krim dll kami, juga diperlihatkan pemeliharaan ikan Patin yang katanya tanpa lemak dan juga diberi kesempatan untuk menikmati bakso dan steak patin. Di sana kami juga diajak berkeliling melihat perkebunan yang diolah menggunakan pupuk organik yang mereka hasilkan sendiri. Dan selama 3 jam berkeliling di sana banyak sekali ilmu yang bisa saya copy paste untuk dipraktekkan sendiri (kalau gak males).
Apakah diantara teman-teman ada yang tertarik berkunjung kesana untuk bertemu dengan sapi yang montok dan semok-semok?