Wednesday, November 11, 2009

Garam dan Telaga

Garam dan Telaga



-www.pencerah.blogspot.com- Pada jaman dahulu kala, sebelum blog Kata Hati ini dibuat, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.

"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu.
"Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?".

"Segar.", sahut tamunya.
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi.
"Tidak", jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

"Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat.
"Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa

Turut mengayu bagyo atas punya gawenya Komunitas Blogger Bekasi. Semoga kontes Launching Be-Blog yang akan dinilai akhir minggu ini bisa berlangsung dengan sukses. Semoga Blogger Bekasi tetap jaya diudara

15 comments:

  1. kehidupan selalu bisa berubah-ubah hingga hakekat kehidupan itu bisa di dapat. maka ambilah pelajaran itu

    ReplyDelete
  2. hidup memang penuh asam garam kehidupan

    ReplyDelete
  3. sangat menarik, mas. saya suka kutipan ini:

    "kepahitan yg kita rasakan, akan sangat tergantung pada wadah yg kita miliki". so sweet.

    ReplyDelete
  4. Hmm, itulah mengapa kita harus berupaya melapangkan hati dan membersihkannya. Hati ialah harta utama manusia. Semoga kita dikaruniai hati yang damai, lembut, peka, dan lapang.

    ReplyDelete
  5. kehidupan memang penuh krikil tajam yang menghalangi jalan hidup, tapi itu hanya krikil, bukan batu. yang namanya krikil adalah lebih kecil dari batu, jadi masalah hanyalah sebagian kecil dari hidup itu sendiri ;)

    ReplyDelete
  6. pait tapi migunani kuwi jenenge jamu

    ReplyDelete
  7. subhanallah bener-bener mengena pencerahan kali ini
    semoga saya pun bisa melapangkan hati pada setiap urusan, amiin

    ReplyDelete
  8. itulah yang namanya hidup selalu bergulir...dan tak pernah berhenti

    ReplyDelete
  9. Manis jangan mudah ditelan dan pahit jangan mudah dimuntahkan..
    Artinya?? Aku ndak mau minum air garam itu :lol:

    ReplyDelete
  10. saia suka yang manis-manis seperti wajah saia

    ReplyDelete
  11. berlapang dada & berbesar hati dalam menerima kenyataan hidup.

    visit
    http://merchandisepromosi.com

    ReplyDelete
  12. jika dirundung masalah, terkadang orang susah berpikir kearah sana.. sepantasnya klu kita lagi gundah hendaknya menemui orang bijak seperti itu...

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan sopann dan bertanggung jawab

DOWNLOAD MOVIE