Rahasia Mendidik Anak
menjadi Tokoh Besar
MELAHIRKAN TOKOH ILMUAN HEBAT DUNIA SEKALIBER PLATO, IBNU SINA DAN IBNU ABDUL JABBAR, APA MUNGKIN KITA LAKUKAN PADA ANAK KITA ?
Melanjutkan dari ulasan kami mengenai ucapan para guru di Australia mengenai Budaya Mengantri jauh lebih penting dari pelajaran Sains bagi murid2nya. Saya ingin berbagi sedikit mengenai pengalaman kami dalam membaca berbagai buku yang menurut kami baik dan berguna.
Melanjutkan dari ulasan kami mengenai ucapan para guru di Australia mengenai Budaya Mengantri jauh lebih penting dari pelajaran Sains bagi murid2nya. Saya ingin berbagi sedikit mengenai pengalaman kami dalam membaca berbagai buku yang menurut kami baik dan berguna.
Terlepas
kita nanti akan setuju, sepaham atau sama sekali tidak setuju itu
adalah masalah pilihan kita masing-masing, tapi alangkah indahnya jika
kita membuka diri terlebih dahulu dan membaca uraian ini; Terimakasih
untuk kesedianya. Saya yakin bukanlah sebuah kebetulan bahwa
saat ini anda membaca artikel ini, saya yakin ada tangan Tuhan yang
telah menuntun jari jemari kita untuk bisa sampai disini. Tidak ada yang
kebetulan dalam hidup ini.
Selalu tertarik membaca sejarah bagaimana Ilmuan2 besar dari Barat dan Timur di lahirkan. Apakah mereka mendapatkan pelatihan khusus tentang ilmu sains sejak kecil atau dengan cara apa mereka bisa seperti ini.
Dibarat kita bisa melihat bahwa Seorang Socrates yang di juluki Bapaknya Para Filusuf Barat melahirkan Pemikir Besar yang bernama PLato dan Bagaimana seorang Plato bisa melahirkan Aristoteles yang mendapat julukan Bapaknya Ilmu Pengetahuan ( The Father of Sciences).
Saya juga kagum bangaimana dunia Islam bisa melahirkan ilmuan terkenal seperti Ibnu Abdul Jabbar, Ibnu Sina, Ibnu Al Qindi pada zamannya.
Sebelum membaca sejarah saya berpikir bahwa mungkin Tokoh tokoh ilmuan besar ini dulu sejak kecil di didik untuk sebanyak belajar ilmu Sains hingga akhrinya mereka berhasil menjadi para Scientist Hebat yang Mendunia.
Pemikiran inilah yang mungkin banyak diyakini orang saat ini; itulah sebabnya mengapa orang begitu berlomba2 menekan anaknya untuk belajar sebanyak2nya tentang Ilmu Science. Meskipun sering kali bukan membuahkan hasil yang di inginkan melainkan hanya membuat stress anaknya dan akhirnya malah mogok sekolah atau lebih buruk lagi mengalami penyimpangan prilaku remaja.
Setelah saya mempelajari sejarah, ternyata justru yang terjadi malah kebalikannya; Socrates pada zamannya mendapat julukan sebagai Filusuf Etika Moral dan bukan Filusuf Sains, dan ternyata yang di ajarkan terlebih dahulu pada muridnya Plato adalah filsafat Etika Moral dan bukan ilmu Sains... dan Plato selalu di ajarkan tentang apa maksud baik Tuhan menciptakan alam semesta ini berikut kita sebagai manusia.
Melalui hal tersebut maka terbukalah pertanyaan2 alam semesta yang pada akhirnya menjadikan Plato sebagai pemikir besar alam semesta pada zamannya.
Cara yang sama inilah yang di kembangkan oleh Plato pada muridnya yang bernama Aristoteles, mengajarkan Filsafat Etika Moral untuk membongkar rahasia alam semesta; dan cara ini juga yang telah menjadikan Aristoteles mendapatkan Gelar Bapaknya Ilmu Pengetahuan Barat.
Lalu bagaimana dengan Tokoh2 seperti Ibnu Al Qindy ? Beliau sama juga seperti Ibnu Sina dan Ibnu Abdul Jabbar, beliau terlebih dulu membedah Al Qur'an sebagai pijakan Akhlak dan Moral untuk menuntun beliau membedah rahasia Alam Semesta Raya juga Rahasia Alam Semesta kecil yang ada dalam tubuh manusia. Hingga menjadikan beliau Tokoh Ilmuan Kedokteran, Matematika dan Ilmu Falaq yang di segani dunia pada zamannya.
Sejak saat itulah akhirnya saya menyadari bahwa dasar dari semua ilmu dan rahasia alam semesta ini adalah Akhlak dan Etika Moral yang kita bisa pelajari dan kembangkan melalui ajaran agama atau kitab suci kita masing-masing.
Ah sayangnya mungkin tidak banyak diantara kita yang membaca sejarah ini, dan mengambil pelajaran berharga didalamnya.
Kebanyakan kita, termasuk saya juga berpikir bahwa jika ingin anak kita menjadi orang hebat maka ajarilah sebanyak2nya ilmu sains sejak dini. Ya Tuhan ternyata selama ini saya salah menduga, dan Alhamdullilah Engkau telah menunjukkan jalan kesadaran bagiku.
Semoga ini bisa memberikan pelajaran bagi kita semua, jika pun tidak, kami tetap bersyukur bahwa setidaknya saya sebagai orang tua dari anak-anak saya telah di ijinkan oleh Tuhan untuk mengetahui sejarah pendidikan orang-orang hebat pada zamannya.
Mari kita renungkan bersama.
Sumber: Komunitas AYAH EDY