Kartu Pintar
Dulu kala, saat kartu ATM baru dikenalkan pertama kali banyak yang terheran-heran dengan kehebatan kartu ini sehingga disebut dengan kartu pintar. Hanya tinggal memasukkan kartu ke ATM dan pencat-pencet sedikit keluarlah uang (bagi yang punya simpanan uang di rekeningnya). Dan kini meskipun fungsi dan teknologinya semakin bagus, semakin sedikit pula orang yang menyebut kartu ATM dengan kartu pintar. Dan tanpa tau sebab musababnya istilah kartu pintar sekarang dicomot untuk digunakan oleh kartu buatan Jokowi yang diperuntukkan bagi warga miskin di DKI Jakarta
Ternyata yang pintar bukan hanya kartu saja karena baru-baru ini muncul mobil pintar. Bukan karena teknologinya, bukan pula karena bisa mengeluarkan duit mobil pintar jadi terkenal karena mobil ini berisi gudang ilmu pengetahuan yang disebut buku dan belum tentu sopirnya termasuk katagori sopir pintar, kecuali kalau setiap hari mau membaca buku yang dia bawa.
Tidak mau kalah dengan mobil, akhirnya orang yang malas untuk bepergian naik mobil meluncurkan rumah pintar. Hampir sama dengan mobil pintar, dirumah ini juga menjadi gudang ilmu pengetahuan sekaligus berisi orang-orang pintar. Kalau di mobil pintar orang-orang hanya bisa meminjam, paling banter membaca buku, di rumah pintar orang bisa saling sebar ilmu dengan kursus-kursus dan pelatihan
Dan sebagai gudangnya orang pintar di Kota Jogja dibuat taman pintar yang bisa dijadikan guru oleh anak-anak melalui permainan yang ada di taman tersebut. Bukan berarti kalau anak kita dilepas, di suruh bermain di taman pintar dan kita tinggal untuk belanja di Malioboro nanti saat dijemput langsung menjadi anak pintar.
Meskipun kartu pintar, mobil pintar, rumah pintar dan taman pintar adalah barang dan tempat yang bagus dan hebat, tapi tetap saja ada yang lebih hebat, yaitu kartu bejo, mobil bejo, rumah bejo dan taman bejo.