Tuesday, February 10, 2009

Semarang Kaline Banjir

Semarang Kaline Banjir

Kota semarang yang secara fisik dibagi menjadi 2, yaitu semarang atas dan semarang bawah memang berpotensi untuk mengalami banjir, terutama semarang bawah. Hal itu terjadi karena semarang bawah merupakan daerah tujuan air limpasan dari semarang atas termasuk ungaran dan lain sebagainya.
Fenomena banjir yang terjadi di Kota Semarang sebenarnya sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, eh sejak jaman Belanda. Hanya saja pada saat itu belum separah sekarang, sebab daerah Semarang atas termasuk Ungaran dan sekitarnya masih rimbun dengan pepohonan. Selain itu, bangsa Belanda terkenal dengan arsitek dan perancang kota yang bagus dan memiliki disiplin tinggi. Kota Semarang yang memang suudah diprediksikan akan menjadi langganan banjir dibagi menjadi kanal-kanal yang bermuara pada sungai besar yang memang sudah ada.
Seiring dengan meledaknya jumlah penduduk kota Semarang, maka penyimpangan terhadap Rencana Tata Ruang yang ada semakin meningkat. Oleh karena itu banjir yang dulunya hanya di tempat-tempat tertentu menjadi meluas. Disamping itu, mental manusianya yang cenderung primitif yaitu dengan membuang sampah di saluran air membuat bencana ini semakin menghantui.
Sudah saatnya kita meninggalkan ego masing-masing dalam upaya pencegahan banjir. Akan masih banyak lagi proyek-proyek lain apabila banjir sudah teratasi (karena memang bagi sebagian orang banjir harus dilestarikan agar dapat proyek terus), Berhentilah membuang sampah sembarangan, hentikan pembangunan perumahan di Semarang bagian atas, hentikan penyedotan air tanah secara berlebihan dan lain sebagainya.
Pencegahan banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota dan akademisi saja, tetapi tugas kita semua. Baik itu warga biasa, ketua RT, RW, LSM maupun Partai Politik. Bukan saatnya lagi partai politik berkampanye dengan mengobral janji atau berkonvoi. Marilah kita berbuat untuk rakyat. Semoga Tahun 2009 ini Semarang bisa bebas dari banjir.

7 comments:

  1. mak byuk...banyu wae ngerti demo...
    banjir kan hanya beberapa hari saja merepotkan manusia...sedangkan manusia hampir setiap hari menganiaya alam...lha wong podo² manusia wae masih saling menganiaya, opo maneh karo alam yang jelas² beda tampang sama manusia...
    budayakan untuk berterima kasih...kepada Tuhan, kepada sesama manusia, kepada alam dan kepada semua benda di sekitar kita...soale semua benda itu ternyata bisa berinteraksi, walaupun keto'e benda mati...lalu terimalah konsekuensinya, yaitu hidup dengan damai dan bahagia...

    ReplyDelete
  2. waahh memang dimana-mana banjir...
    semoga saja deh tahun 2009 Semarang bisa bebas dari banjir.

    ReplyDelete
  3. kenapa ya, apa berhubungan ama gloal warming...?

    aq pikir bukan cuma pemerintah aja yg harus bertindak...

    Seharusnya dengan ini semua kita sadar diri dan bertanya apa yang bisa kita perbuat... Hmmm,, menurut saya cara yang paling gampang adalah membuang sampah pada tempatnya dan mulai belajar untuk memilah kondisi sampah berdasarkan bentuknya...

    Semoga bisa membantu...

    ReplyDelete
  4. Iya nih, banjir dimana-mana, saat kemarau kring kerontang. Memang konon penataan kota banyak yang gak sesuai saat planningnya. Belum lagi got got yg mampet karena banyak sampahnya.

    ReplyDelete
  5. daripada bikin bendera banyak mending buat nyumpel banjir yo mas...
    haiyah... siapa yang rela hahahhaa

    ReplyDelete
  6. persoalan lama yang ga ada matinya.
    ganti pimpinan, ganti presiden, ganti pak rt.. semua ga ada artinya ya mas :(

    ReplyDelete
  7. sama dunk dengan Kabupaten kendal, sering banjir... :)

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan sopann dan bertanggung jawab

DOWNLOAD MOVIE